Featured Post

Pengertian Gurindam

Image
Gurindam adalah salah satu jenis puisi Melayu lama yang terdiri atas dua baris dalam satu bait. Baris pertama menyatakan perbuatan dan baris kedua menyatakan akibat yang timbul dari perbuatan tersebut. Gurindam berasal dari India yang memiliki makna suatu sajak dua baris seuntai, serupa dengan pantun kilat. Menurut KBBI, gurindam adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat, misalnya baik-baik memilih kawan, salah-salah bisa jadi lawan (KBBI, 2008: 469). Sama halnya seperti karya sastra lainnya, gurindam bertujuan sebagai sarana pendidikan dan hiburan. Ciri-ciri Gurindam Terdiri atas dua baris/larik dalam satu bait Rima akhirnya berpola a-a Sempurna hanya dengan dua baris saja Baris pertama berisi sebab (perbuatan) dan baris kedua berisi akibat Berisi nasihat dan bersifat mendidik Jenis-jenis Gurindam Gurindam berangkai Gurindam ini diawali dengan kata yang sama pada baris pertama setiap baitnya. Contohnya, Hiduplah dengan menaati aturan Hiduplah dengan menghargai saran G

Mengidentidikasi Kesalahan Penggunaan Konjungsi



Dalam menyusun kalimat, sering digunakan konjungsi atau kata hubung. Konjungsi biasanya digunakan dalam kalimat kompleks atau kalimat majemuk.

Konjungsi berfungsi sebagai penghubung frasa atau klausa dalam kalimat. Selain itu, konjungsi juga berfungsi sebagai penghubung antar kalimat dalam suatu paragraf. Kesalahaan penggunaan konjungsi akan berakibat tidak jelasnya makna kalimat karena hubungan antar frasa dan antar klausa tidak jelas. Contoh kata hubung : dan, tetapi, apabila, saat, jika, sehingga, meskipun, dan lain-lain.

Secara umum, ada 2 jenis konjungsi yaitu :
1. Konjungsi intra kalimat adalah kata yang menghubungkan satuan-satuan kata dalam kata, klausa dengan klausa, dan frasa dengan frasa.
2. Konjungsi antar kalimat adalah kata yang menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain sehingga konjungsi ini akan selalu dimulai dengan kalimat baru.
Ketika menyunting konjungsi dalam paragraf, penulis sebaiknya berpedoman pada kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Selain itu, penyuntingan konjungsi juga harus memperhatikan makna dan maksud kalimat.

Contoh :
No. 1
Kami mengucapkan terima kasih kepada para undangan yang mana telah bersedia untuk memenuhi undangan kami.
Penggunaan kata “yang mana” pada kalimat diatas membuat kalimat tersebut menjadi tidak baku. Kata “yang mana” sebaiknya…
a. Diganti dengan kata “di mana”
b. Dihilangkan dari kalimat itu
c. Tetap dipertahankan seperti itu
d. Ditambah dengan kata “hadirin”
e. Diganti dengan kata “yang”
Jawaban e. diganti dengan kata “yang”. Maka kalimat diatas akan menjadi ”kami mengucapkan terima kasih kepada para undangan yang telah bersedia untuk memenuhi undangan kami”.

No. 2
Susu merupakan asupan pelengkap yang sangat baik untuk kesehatan tubuh seseorang. Susu mengandung semua zat gizi bahan pembangun tubuh yang bisa membantu kesehatan tubuh anak-anak sampai dewasa. Susu juga memiliki kandungan yang membantu kebutuhan tubuh menjalani aktivitas fisik harian. Tidak heran, susu masuk dalam salah satu formula agar menjaga kesehatan, yakni empat sehat lima sempurna. Padahal, setiap orang perlu minum susu secara teratur untuk menyempurnakan nutrisi dalam tubuh.
Perbaikan konjungsi yang bercetak tebal dalam paragraf tersebut adalah…
a. Supaya, oleh karena itu
b. Apabila, karena
c. Untuk, akan tetapi
d. Untuk, oleh karena itu
e. Supaya, karena
Jawaban d. untuk, oleh karena itu. Konjungsi yang tepat untuk perbaikan dalam kalimat ke-4 dan ke-5 adalah “untuk” yang menyatakan tujuan dan “oleh karena itu” yang menyatakan sebab atau alasan.

Semoga bermanfaat :)

Comments

Popular posts from this blog

Mengidentifikasi Kesalahan Penggunaan Kalimat

Mengidentifikasi Kesalahan Penggunaan Ejaan

Menggunakan Kata Bentukan